Mengapa kapal yang sandar di dermaga tetap stabil sehingga bisa melakukan operasi bongkar muat secara aman? Hal ini disebabkan oleh kapal yang diikat pada tonggak baja selama bersandar. Tonggak pengikat tali kapal ini dinamakan mooring bollard, yang lebih dikenal dengan nama bollard. Dengan terikat pada bollard, kapal yang sandar dapat terhindar dari guncangan akibat gelombang dan pergeseran posisi karena tarikan arus laut atau terpaan angin.
Kekuatan bollard sangat dipengaruhi oleh pemasangannya pada struktur dermaga. Pemasangan yang keliru dan tidak sesuai standar dapat berisiko menurunnya kinerja bollard yang sangat mungkin membahayakan kapal yang berlabuh. Bagaimana instalasi bollard yang benar?
Bagian dari Bollard
Untuk mengetahui cara instalasi yang benar kita perlu memahami bagian-bagian dari bollard. Bollard terrdiri dari tiga bagian utama yaitu badan, kepala, dan dasar bollard. Badan bollard berupa tonggak berbentuk silinder yang menjadi tempat pengikat tali kapal.
Kepala bollard merupakan bagian paling atas yang biasanya berukuran lebih lebar dari badan bollard. Bagian ini berfungsi sebagai penahan tali kapal yang diikat ke badan bollard.

Dasar merupakan bagian ujung bawah bollard berbentuk lebar yang menjadi tempat bertumpu bollard. Dasar juga merupakan tempat memasang mur baut untuk angkur. Bollard dipasang menggunakan angkur yang ditanam ke dalam beton dermaga.
Pemasangan bollard
Bollard harus dipasang secara benar agar penggunaanya bebas masalah dan memiliki masa pakai panjang. Secara umum pemasangan bollard bisa menggunakan dua metode, yaitu recess mounted dan surfaces mounted. Pada recess mounted, bagian dasar tonggak dipasang dalam ceruk beton sehingga beton dermaga rata. Sedangkan pada surface mounted, bollard dipasang dengan bagian dasar di atas permukaan beton.

Sebelum dipasang harus dipersiapkan tempatnya terlebih dahulu. Apabila pemasangan menggunakan metode reccess mounted, maka pada tempat tersebut dibuat ceruk. Ukuran ceruk disesuaikan dengan dimensi dasar bollard baik dari segi tinggi, lebar maupun panjangnya.
Sedangkan pada metode surface mounted, cukup ditentukan tempatnya sesuai dengan lebar dan panjang dasar bollard. Tempat tersebut kemudian dibersihkan dari kotoran seperti pasir atau benda-benda lain yang dapat mengganggu
Tahap selanjutnya adalah pemasangan angkur. Terdapat dua cara pemasangan angkur yaitu dengan ditanam (embedded) atau dengan dibor (drill). Pada cara embedded, angkur ditanam dengan dicor pada struktur dermaga. Sedangkan pada metode drill, beton dibor untuk memasukkan baut angkur dalam struktur dermaga.
Sebelum dipasang, bollard perlu diangkut dari tempat penyimpanan secara aman menggunakan crane atau alat angkut lain. Kemudian siapkan plat dan pasang bollard selaras dengan posisi angkur. Setelah posisinya tepat, mur dipasang dan dikencangkan.
Bollard yang sudah terpasang perlu diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan posisi yang tepat, presisi dengan angkur, mur dan baut kencang. Selanjutnya harus dilakukan uji untuk memastikan daya dukung beban bollard dan kepatuhan terhadap standar dan peraturan terkait.
Terakhir adalah finishing untuk melindungi bollard dari korosi dan kerusakan akibat pengaruh lingkungan. Caranya dengan perawatan permukaan yang sesuai seperti pengecatan, dan galvanisasi. Drainase atau lubang air harus diperiksa, dan jika perlu, drainase dibersihkan untuk menjamin berfungsi sebagaimana mestinya.
Dengan mengikuti prosedur pemasangan yang benar, bollard dapat bekerja secara maksimal. Apabila Anda memerlukan informasi lebih mendalam mengenai metode dan teknik pemasangan bollard, silakan menghubungi Samudera Luas Paramacitra (SLP) di 0823-2018-9998.