Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui pusat penelitian oseanografi (P20) menyatakan bahwa penelitian dan pemantauan terumbu karang terhadap 1067 site di seluruh Indonesia menunjukan bahwa sebanyak 386 site (36,18%) sebagai kategori jelek. Hasil penelitian tersebut sangat memprihatinkan karena keindahan laut Indonesia begitu mahsyur di kalangan dunia seperti taman laut Bunaken, Taman Nasional Wakatobi, Kepulauan Derawan Berawai dll.
Apakah ada hubungannya antara kerusakan terumbu karang dengan aktivitas manusia? Jawabannya adalah “IYA” baik yang disengaja seperti menangkap ikan dengan bom rakitan hal ini merusak terumbu karang, dan aktivitas yang tidak disengaja yaitu membuang jangkar yang berat ke dasar laut dan kapal-kapal besar yang menepi ke dermaga yang dangkal sehingga kapal tersebut merusak terumbu karang.
Tentunya kita tidak ingin terumbu karang ini rusak begitu saja, kita sebagai manusia diberikan akal dan pikiran untuk mencari solusi upaya preventif apa yang dapat dilakukan agar kelestarian terumbu karang ini tetap terjaga, solusinya yaitu untuk atkivitas manusia yang dengan sengaja merusak terumbu karang harus ada regulasi yang tegas untuk pengenaan sanksinnya dan aktivitas yang tidak sengaja merusak terumbu karang solusinya dengan membuat tempat parkir untul kapal besar tersebut atau yang biasa disebut Mooring Bouy.
Mooring Bouy adalah tempat berlabuhnya kapal-kapal agar tidak ke dermaga yang kedalamannya sangat rendah sehingga sangat rentan akan merusak terumbu karang yang ada dibawahnya, benda ini dipasang sebagai penanda tempat dimana kapal tersebut menjatuhkan jangkarnya dan pada umumnya benda ini memiliki warna yang cerah agar mudah dikenali atau sebagai penanda bagi kapal-kapal yang ingin berlabuh.
Beberapa manfaat penggunaan Mooring Bouy, adalah sebagai berikut:
- Proses penambatan kapal dengan kerangka dan kapasitas yang besar dapat dilakukan dengan mudah dan efektif.
- Menghemat bahan bakar (biaya) dan waktu karena tidak memerlukan kapal lain untuk penjemputan.
- Mengamankan posisi kapal agar tetap berada pada posisi sebenarnya
Untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan dan agar bisa berfungsi dengan maksimal sebaiknya dilakukan perawatan secara berkala minimla 3- 4 bulan seali, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan yang nantinya akan memerlukan biaya perbaikan yang lebih besar.
Salah satu pabrik produksi Mooring Bouy terbaik di Indonesia ada di kota Cirebon, yang terletak di Jalan Raya Cirebon – Tegal KM 10,1, Cirebon, Jawa Barat – Indonesia yaitu PT Samudera Luas Paramacitra telah berpartisipasi dalam industri karet Indonesia sejak tahun 1989 dengan menggunakan bahan baku karet terbaik. Kami mengolah, mendesain, memproduksi bahan baku karet ini menjadi berbagai produk karet seperti Rubber airbag, Marine Rubber Fender, Rice Hulling Rolls/ Rubber Rolls/ Roll karet, Bridge Bearing, Rubber Sheet, Rubber Waterstop dan salah satu unggulan kami yaitu Mooring Bouy. Semua produk tersebut kami produksi dengan mutu dan kualitas yang terbaik dan terpercaya
PT Samudera Luas Paramacitra selain memprioritaskan kualitas produk juga memperhatikan kualitas pelayanan prima kepada pelanggan, karena kepuasan pelanggan adalah salah satu keberhasilan kami. Selain faktor eksternal yang sudah disebutkan kami juga memperhatikan faktor internal dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kami juga tidak lupa kepedulian kita terhadap lingkungan. Pengalaman, kualitas, kerja keras, dan konsisten terhadap kualitas yang kami lakukan telah menbuahkan hasil PT Samudera Luas Paramacitra telah bersertifikat ISO 9001- 2015, SNI (Standar Nasional Indonesia), TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri), PIANC dan telah berkolaborasi dalam riset, di antaranya dengan BPPT. Kami pun telah menerima penghargaan sebagai BUMS Abyudaya Terbaik Kedua dalam Malam Apresiasi HARTEKNAS ke-24. Percayakan kebutuhan karet Anda pada pabrik karet bersertifikasi dengan reputasi terbaik di bidangnya.
Sumber : lipi.go.id