SLP Rubber Airbag

Finish good area

SLP Elastomeric Bearing Pad

SLP Elastomeric Bearing pad yang terpasang pada penyangga girder di jembatan

SLP D Fender

SLP D Fender

Urgensi Mutu Pelabuhan Pelayaran Perintis

Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, konektivitas jalur laut sangat vital. Bukan hanya untuk memeratakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk memperkukuh keutuhan negara ini. Mobilitas barang ke wilayah-wilayah pelosok akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pada saat yang sama, pergerakan orang ke seluruh wilayah Indonesia akan menciptakan rasa kesatuan dan persatuan.  

Namun tantangannya adalah minimnya infrastruktur  untuk menjangkau daerah 3 T: Tertinggal, Terluar, Terdepan. Saat ini Indonesia memiliki 122 daerah 3T. Daerah tersebut tertinggal secara ekonomi,  jauh dari pusat ekonomi, dan berhadapan dengan wilayah negara lain.   

Untuk menanggulangi tantangan tersebut pemerintah, yaitu Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan membuka jalur pelayaran perintis. Pelayaran perintis dilakukan untuk mencapai daerah-daerah terpencil, pulau-pulau kecil, atau wilayah-wilayah yang sulit diakses oleh transportasi darat. Pada tahun 2023 pemerintah telah menyelenggarakan 116 trayek angkutan laut perintis. Trayek ini dilengkapi dengan 42 pelabuhan pangkal dan 562 pelabuhan singgah.  

Peran Pelabuhan Perintis  

Pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung operasional pelayaran perintis. Peran tersebut antara lain adalah sebagai: 

  • Pangkal Jalur (hub).  Pelabuhan berfungsi pusat kegiatan operasional pelayaran perintis. Kapal-kapal perintis dapat berlabuh sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil. 
  • Distribusi Kargo. Pelabuhan menjadi tempat penting untuk bongkar muat kargo. Fasilitas dermaga dan area penyimpanan, digunakan untuk mengangkut, memuat, dan mendistribusikan barang ke dan dari kapal perintis untuk mendukung distribusi barang ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi darat. 
  • Koordinasi Logistik. Pelabuhan pelayaran perintis berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan logistik, termasuk jadwal keberangkatan kapal, manajemen persediaan, dan layanan administratif lainnya yang mendukung operasional pelayaran. 
  • Pusat Administratif. Pelabuhan dapat berfungsi sebagai pusat administratif untuk kegiatan pelayaran perintis. Ini termasuk kantor-kantor administrasi, kantor bea cukai, dan fasilitas pelayanan pelabuhan lainnya. 
  • Keamanan dan pengelolaan risiko. Pelabuhan memiliki peran dalam menjaga keamanan operasional pelayaran. Ini melibatkan pengelolaan risiko, pengawasan keamanan, dan pemantauan kondisi perairan di sekitar pelabuhan. 

Secara umum, kondisi pelabuhan perintis di Indonesia skalanya masih kecil. Pelabuhan-pelabuhan ini hanya bisa menampung kapal-kapal berukuran kecil hingga menengah. Fasilitasnyapun terbatas pada fasilitas dasar seperti dermaga dan area penumpukan tanpa ada gudang besar.  

Namun faktor yang perlu diperhatikan secara serius adalah mutu sarana dan prasaran pelabuhan itu sendiri. Beberapa pelabuhan, demi mengejar efisiensi, dibangun dengan mengabaikan standar mutu dan standar keamanan. Sebagai contoh, pelabuhan tersebut tidak sedikit yang menggunakan fender yang pembuatannya tidak memenuhi standar produksi, mesin, bahan baku, dan metode. Beberapa pelabuhan kecil bahkan ada yang hanya dilengkapi dengan fender dari kayu dan besi.  

Pengabaian mutu berdampak negatif paling tidak pada dua hal. Pertama adalah membahayakan keselamatan orang, penumpang dan kapal. Kepatuhan terhadap standar dan keamanan menjadi hal yang krusial dalam operasional pelabuhan. 

Kedua, pengabaian mutu mendorong tingginya biaya pemeliharaan. Memang, pada tahap pembangunan tampak biayanya murah, tetapi akan menimbulkan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tinggi. Pada akhirnya keseluruhan biaya menjadi tinggi.  

Apabila frekuensi kapal sandar semakin sering diikuti dengan semakin besarnya ukuran kapal, perangkat pelabuhan perlu dikaji ulang untuk menggunakan produk yang berstandar.  

PT Samudera Luas Paramacitra Mitra  

PT Samudera Luas Paramacitra  (SLP) memiliki pengalaman panjang dalam menyediakan berbagai perangkat pelabuhan bermutu tinggi seperti beragam rubber fender, mooring bollard, mooring buoy, dan quick releaase hook.  Semua produk SLP dibuat dengan memenuhi standar industri baik dari segi bahan baku maupun proses produksinya. SLP mampu dan siap bekerja sama dengan pemerintah dan swasta untuk melayani pembangunan dan operasional pelabuhan-pelabuhan di jalur pelayaran perintis.  SLP siap bersama-sama untuk berkontribusi dalam Pembangunan Nasional di sektor Maritim Indonesia.  

Untuk berkonsultasi mengenai berbagai produk perangkat pelabuhan silahkan hubungi PT Samudera Luas Paramacitra di hotline (+62) 823 2018 9998 atau email ke admin@niri-rubber.com.  

SLP M – FENDER

SLP M – FENDER

SLP Rubber Airbag

Rubber Airbag Persiapan Pengetesan

SLP D Fender (SDF)

SLP D Fender (SDF)

Karet Bellow Stamper Kuda

SLP D Fender

SLP D Fender

Persiapan Pengiriman SLP Super Cone Fender

Persiapan pengiriman

Flags Widget powered by AB-WebLog.com.